-->

Younose

Ekonomi manajemen, syariah dan bisnis

LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT DI PT. SINAR SOSRO

LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
DI PT. SINAR SOSRO







Oleh :
MAHMUD YUNUS
20120410397





PRODI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
DESEMBER 2014

 

LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN





SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
DI PT. SINAR SOSRO










Disusun oleh

MAHMUD YUNUS
20120410397








Telah disetujui Dosen Pembimbing Lapangan

Pembimbing




(Misbahul Anwar, S.E., M.Si.)                                      Tanggal 06 Desember 2014
NIK 19670916199202 143 014


 

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat sehat, iman dan pengetahuan serta kemudahan dalam penulisan laporan Kuliah Kerja Lapangan dengan judul “Supply Chain Management Di PT. Sinar Sosro”.
Laporan Kuliah Kerja Lapangan disusun untuk memenuhi persyaratan dalam mata kuliah KKL. Penulis mengambil topik ini dengan harapan dapat memberikan informasi dan analisis lebih mendalam lagi bagaimana terjadinya rantai pasokan di PT. Sinar Sosro.
Penulisan laporan ini tidak terlepas dari bimbingan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada :
1.      Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang telah memberikan kemudahan selama penulisan laporan
2.      Ketua Jurusan Manajemen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang telah memberikan petunjuk bimbingan dan kemudahan selama penulisan laporan
3.      Misbahul Anwar, S.E., M.Si yang dengan penuh kesabaran telah memberikan masukan dan bimbingan selama proses penyelesaian laporan KKL
4.      Ayah dan Ibu serta saudara-saudaraku yang senantiasa memberikan dorongan dan perhatian kepada penulis hingga dapat menyelesaikan laporan KKL ini
5.      Semua pihak yang telah memberikan dukungan, bantuan, kemudahan dan semangat dalam proses penyelesaian laporan KKL ini.
Sebagai kata akhir, tiada gading yang tak retak, penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam laporan KKL ini. Oleh karena iut, kritik, saran dan pengembangan laporan KKL selanjutnya sangat diperlukan.


Yogyakarta,  06 Desember 2014



Penulis


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................... ........ i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ ....... ii
KATA PENGANTAR....................................................................................... ...... iii
DAFTAR ISI....................................................................................................... ...... iv
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... ....... v
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang.......................................................................................... ....... 1
B.     Rumusan Masalah..................................................................................... ....... 2
C.     Tujuan Laporan......................................................................................... ....... 2
D.    Manfaat Laporan....................................................................................... ....... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE OBSERVASI
A.    Landasan Teori.......................................................................................... ....... 4
1.      Pengertian Supply Chain Management......................................... ....... 4
B.     Metode Observasi..................................................................................... ....... 6
1.      Obyek............................................................................................ ....... 6
2.      Jenis Data...................................................................................... ....... 6
3.      Teknik Pengumpulan Data............................................................ ....... 7
4.      Definisi Operasional Variabel....................................................... ....... 7

BAB III PEMBAHASAN
A.    Gambaran Umum Obyek Observasi.......................................................... ..... 12
B.     Pembahasan............................................................................................... ..... 12
1.      Rantai Suplai Hulu........................................................................ ..... 12
2.      Rantai Suplai Hilir......................................................................... ..... 15
3.      Efisiensi Pemasok ......................................................................... ..... 17
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN
A.    Simpulan.................................................................................................... ..... 18
B.     Saran.......................................................................................................... ..... 19

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN


DAFTAR GAMBAR

Supply chain PT. Sinar Sosro...................................................................................... 16

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Persaingan bisnis yang semakin kompetitif menuntut perusahaan untuk menerapkan strategi bisnis yang tepat dalam menghadapi lingkungan bisnis yang dinamis, yang diindikasikan oleh proses inovasi secara terus menerus dan  tingginya tingkat perubahan selera konsumen. Salah satu kunci sukses perusahaan dalam persaingan bisnis adalah memiliki dan mempertahankan keunggulan kompetitif yang terletak pada kemampuan perusahaan untuk membedakan diri dengan pesaingnya dan kemampuan produksi dengan biaya yang lebih rendah. Perusahaan harus memiliki sistem persediaan yang baik dan efisien dalam persaingan global.
Sehubungan dengan meningkatnya persaingan dalam pasar global, permintaan pelanggan yang semakin komplek dan semakin banyaknya produk baru yang bermunculan, maka setiap perusahaan harus mampu bersaing untuk menciptakan produk yang inovatif dengan cepat agar perusahaan tersebut dapat meningkatkan keunggulan kompetitifnya. Hal tersebut dapat dicapai dengan menerapkan supply chain management (SCM), dimana SCM dapat digunakan untuk mengelola aliran informasi, aliran produk, maupun aliran material antara supplier, perusahaan dan distributornya.


PT Sinar Sosro sebagai salah satu perusahaan nasional yang berfokus pada produksi minuman teh telah bertahan sekian lama dan tetap menjadi market leader untuk produk minuman teh. Salah satu strategi yang digunakan PT Sinar Sosro adalah strategy supply chain management, sehingga perusahaan ini mampu mengelola aliran produk dan material dengan baik antara supplier, perusahaan dan distributor.
Berdasarkan uraian diatas penulis bermaksud untuk melakukan penelitian yang berjudul “Supply Chain Management di PT. Sinar Sosro”.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana strategi yang dilakukan PT. Sinar Sosro dalam  memperoleh  bahan baku untuk pembuatan produk minumannya ?
2.      Bagaimana strategi yang dilakukan PT. Sinar Sosro dalam pendistribusian produk minumannya hingga sampai kepada konsumen ?

C.    Tujuan Laporan
1.      Mengetahui tentang strategi yang dilakukan PT. Sinar Sosro dalam  memperoleh  bahan baku untuk pembuatan produk minumannya.
2.      Mengetahui tentang strategi yang dilakukan PT. Sinar Sosro dalam  pendistribusian produk minumannya hingga sampai kepada konsumen.


D.    Manfaat Laporan
a)      Kegunaan dalam  pengembangan ilmu atau manfaat dibidang teoritis yaitu hasil penelitian ini diharapkan sebagai pengetahuan yang dapat menambah wawasan dan menjadi sumber referensi bagi penelitian selanjutnya dan bagi penulis-penulis lain.
b)      Manfaat di bidang praktik yaitu hasil penelitian ini dapat memberi motivasi bagi perusahaan untuk lebih mencermati strategi yang digunakan untuk memperbesar nilai perusahaan khususnya pada strategy supply chain management.

c)       
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE OBSERVASI

A.    Landasan Teori

1.      Supply Chain Management
Manajemen Rantai Pasokan (Supply chain management) adalah sebuah ‘proses payung’ di mana produk diciptakan dan disampaikan kepada konsumen dari sudut struktural. Sebuah supply chain (rantai suplai) merujuk kepada jaringan yang rumit dari hubungan yang mempertahankan organisasi dengan rekan bisnisnya untuk mendapatkan sumber produksi dalam menyampaikan kepada konsumen. (Kalakota, 2000, h197)
Tujuan yang hendak dicapai dari setiap rantai suplai adalah untuk memaksimalkan nilai yang dihasilkan secara keseluruhan (Chopra, 2001, h5). Rantai suplai yang terintegrasi akan meningkatkan keseluruhan nilai yang dihasilkan oleh rantai suplai tersebut.
 Rantai Suplai adalah koordinasi dari bahan, informasi dan arus keuangan antara perusahaan yang berpartisipasi. Manajemen rantai suplai bisa juga berarti seluruh jenis kegiatan komoditas dasar hingga penjualan produk akhir ke konsumen untuk mendaur ulang produk yang sudah dipakai.
·         Arus material melibatkan arus produk fisik dari pemasok sampai konsumen melalui rantai, sama baiknya dengan arus balik dari retur produk, layanan, daur ulang dan pembuangan.
·         Arus informasi meliputi ramalan permintaan, transmisi pesanan dan laporan status pesanan, arus ini berjalan dua arah antara konsumen akhir dan penyedia material mentah.
·         Arus keuangan meliputi informasi kartu kredit, syarat-syarat kredit, jadwal pembayaran dalam penetapan kepemilikandan pengiriman. (Kalakota, 2000, h198)
Menurut Turban, Rainer, Porter (2004, h321), terdapat 3 macam komponen rantai suplai, yaitu:
·         Rantai Suplai Hulu/Upstream supply chain
Bagian upstream (hulu) supply chain meliputi aktivitas dari suatu perusahaan manufaktur dengan para penyalurannya (yang mana dapat manufaktur, assembler, atau kedua-duanya) dan koneksi mereka kepada pada penyalur mereka (para penyalur second-trier). Hubungan para penyalur dapat diperluas kepada beberapa strata, semua jalan dari asal material (contohnya bijih tambang, pertumbuhan tanaman). Di dalam upstream supply chain, aktivitas yang utama adalah pengadaan.
·         Manajemen Internal Suplai Rantai/Internal supply chain management
Bagian dari internal supply chain meliputi semua proses pemasukan barang ke gudang yang digunakan dalam mentransformasikan masukan dari para penyalur ke dalam keluaran organisasi itu. Hal ini meluas dari waktu masukan masuk ke dalam organisasi. Di dalam rantai suplai internal, perhatian yang utama adalah manajemen produksi, pabrikasi, dan pengendalian persediaan.
·         Segmen Rantai Suplai Hilir/Downstream supply chain segment
Downstream (arah muara) supply chain meliputi semua aktivitas yang melibatkan pengiriman produk kepada pelanggan akhir. Di dalam downstream supply chain, perhatian diarahkan pada distribusi, pergudangan, transportasi, dan after-sales-service.
B.     Metode Observasi
1.      Obyek
Obyek penelitian ini adalah PT. Sinar Sosro
2.      Jenis Data
Data yang digunakan ialah data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh dari sumber utama yaitu ketika dalam kunjugan ke PT Sinar Sosro Gianyar Bali melalui pertanyaan langsung. Sedangkan, Data sekunder diperoleh dari berbagai macam literatur.
3.      Teknik Pengumpulan Data
a.       Studi Kepustakaan
Dalam hal ini pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menggunakan dan mempelajari buku-buku, internet, atau media lain yang ada hubungannya dengan masalah karya tulis ini.
b.      Observasi
Dalam hal ini pengumpulan data yang dilakukan dengan cara observasi (meninjau dan mengamati) secara langsung.
c.       Wawancara
Penulis juga memanfaatkan kesempatan tanya-jawab yang diberikan pihak industri/pabrik untuk melakukan interview (wawancara) secara langsung.

4.      Definisi Operasional Variabel
Supply chain management atau SCM merupakan manajemen dari aktifitas aliran bahan dan jasa, transformasi menjadi bahan setengah jadi dan bahan jadisampai penyerahan produk kepada pelanggan melalui saluran distribusi termasuk aliran informasi.
SCM terdiri dari organisasi-organisasi yang mendahului dalam proses transformasi bahan baku menjadi barang setengah jadi, kemudian menjadi barang jadi dan akhirnya diserahkan kepada pelanggan.




BAB III
PEMBAHASAN

A.    Gambaran Umum Obyek Observasi
PT. Sinar Sosro berdiri pada tahun 1974, PT SINAR SOSRO merupakan perusahaan minuman teh siap minum dalam kemasan botol yang pertama di Indonesia dan di dunia.
Dasar atau Filosofi PT. Sinar Sosro adalah Niat Baik yang di jabarkan dalam 3K dan RL yakni :
  • Peduli terhadap Kualitas
  • Peduli terhadap Keamanan
  • Peduli terhadap Kesehatan Produk
  • Serta Ramah Lingkungan
Saat ini PT. Sinar Sosro memiliki produk-produk dengan berbagai kategori yaitu :
  1. Teh siap minum dengan merek Tehbotol Sosro, Fruit Tea Sosro, Sosro Joy Green Tea dan Stee.
  2. Teh berkarbonasi / soda dengan merek TEBS
  3. Jus dengan merek Country Choice dan Happy Jus
  4. Air mineral dengan merek Prim-a

Keluarga Sosrodjojo memulai bisnisnya pada tahun 1940 di kota Slawi, Jawa Tengah dengan memproduksi dan memasarkan teh seduh merek “Teh Cap Botol”.
      1965, Keluarga Sosrodjojo mulai memperluas bisnisnya dengan merambah ke Jakarta dengan melakukan strategi CICIP RASA (product sampling) ke beberapa pasar di Jakarta.
Awalnya, datang ke pasar-pasar dengan cara memasak dan menyeduh teh langsung di tempat. Setelah siap, seduhan teh tersebut langsung dibagikan kepada orang-orang yang ada di pasar. Namun cara ini kurang berhasil karena teh yang telah diseduh terlalu panas dan proses penyajiannya terlampau lama sehingga pengunjung di pasar yang ingin mencicipinya tidak sabar menunggu.
Cara kedua, teh tidak lagi diseduh langsung di pasar, tetapi dimasukkan kedalam panci-panci besar untuk selanjutnya dibawa kepasar dengan menggunakan mobil bak terbuka. Lagi-lagi cara ini kurang berhasil karena teh yang dibawa tumpah selama perjalanan dari kantor ke pasar karena pada saat tersebut jalanan di Jakarta masih berlubang dan belum sebagus sekarang.
Akhirnya muncul ide untuk membawa teh yang telah diseduh dan dikemas kedalam botol yang sudah dibersihkan. Ternyata cara ini cukup menarik minat pengunjung karena selain praktis juga bisa langsung dikonsumsi tanpa perlu menunggu tehnya dimasak seperti cara sebelumnya.
Tahun 1969, diputuskan untukmenjual minuman tehdalam kemasan botol secara massal dengan nama Tehbotol Sosro. Nama “Tehbotol” diambil dari tehseduh merek ”TehCap Botol”, yang saat itu sudah mulai terkenal di Jakarta dan ”Sosro” dari nama keluarga pendirinya yakni ”Sosrodjojo”

Agar bisa melayani pasar dengan lebih baik, Soegiharto Sosrodjojo dan saudara-saudaranya memutuskan untuk memisahkan usaha teh siap minum dalam kemasan dari usaha teh seduh keluarga Sosrodjojo yakni dengan mendirikan sebuah perusahaan baru. Perusahaan baru ini diharapkan akan bisa lebih focus dalam melayani dan mengembangkan pasar minuman teh siap minum dalam kemasan botol beling.
Pada tangal 17 Juli 1974, Soegiharto Sosrodjojo dan saudara-saudaranya resmi mendaftarkan perusahaan baru tersebut dengan nama PT. Sinar Sosro, yang berdomisili di Jalan Raya Sultan Agung Km. 28, Medan Satria, Bekasi – yang juga merupakan lokasi pabrik pertama Tehbotol Sosro sekaligus merupakan Pabrik teh siap minum dalam kemasan yang pertama di Indonesia dan di dunia.

B.      Pembahasan

a)      Rantai Suplai Hulu
Bagian upstream (hulu) supply chain meliputi aktivitas dari suatu perusahaan manufaktur dengan para supplier, yaitu suplier bahan baku dan  suplier kemasan.
  1. Bahan Baku dan Pemasok Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan Teh Botol Sosro adalah teh kering, gula pasir, dan air.
a.       Teh Kering
Teh kering yang digunakan untuk produksi TBS adalah Teh SPRR atau lebih dikenal dengan jasmine tea. Teh SPRR merupakan jenis teh yang dalam proses pengolahannya menjadi teh kering tidak melalui tahap fermentasi dan diberi aroma bunga melati. Superior dalam tingkat kualitas teh menunjukkan bahwa teh tersebut adalah grade pertama, meskipun standar superior sendiri berbeda untuk masing-masing perkebunan. Secara lebih spesifik jenis teh yang digunakan memiliki perbandingan tertentu antara lain jenis peko, jikeng dan tulang. Teh SPRR yang digunakan di PT. Sinar Sosro berasal dari PT. Gunung Slamet Slawi, yang merupakan bagian grup Sosro. Teh SPRR dikemas dengan kemasan dua lapis. Pada bagian luar memakai karung goni sedangkan pada bagian dalam memakai kantong plastik. Hal tersebut bertujuan untuk melindungi teh kering dari air dan udara lembab. Setiap karung Teh SPRR beratnya adalah 25,5 kg.

b.      Gula pasir
Gula berfungsi untuk memberikan rasa manis pada produk yang dihasilkan (TBS). Gula pasir yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan proses produksi merupakan gula pasir terbaik yang diimpor dari Thailand karena gula tersebut memiliki keunggulan dibandingkan dengan gula lokal terutama dalam hal warna dan kesadahannya. Untuk kesadahannya, gula impor memiliki kesadahan yang rendah dibanding dengan gula lokal. Hal ini dikarenakan, kesadahan yang tinggi akan membuat warna sirup gula menjadi keruh dan menimbulkan endapan.            
c.       Air
Air yang digunakan oleh PT. Sinar Sosro berasal dari air bawah tanah. Kebutuhan akan air di sekitar lingkup perusahaan terlebih dahulu dilakukan pengolahan dalam unit pengolahan air (WT) agar diperoleh air yang standar.
            Dari uraian tentang bahan baku dan pemasuk diatas didapat suplier dari sektor hulu yaitu PT Gunung Slamet Slawi yang merupakan bagian dari grup sosro yang memasok Teh kering.
  1. Bahan Pengemas dan Pemasok Bahan Pengemas
a.      Crown cork
Crown cork terbuat dari logam dan didalamnya dilapisi dengan PVC. Crown cork berfungsi sebagai penutup botol agar produk aman dari pengaruh udara luar dan dapat juga digunakan sebagai identitas suatu produk. Crown cork dikemas dalam kardus dengan jumlah 10000 tiap kardus. Penyimpanannya diletakkan di gudang penyimpanan Crown cork yang luasnya setengah dari gudang penyimpanan gula. Untuk menghindari kontak langsung antara lantai dengan crown cork (mencegah kontaminasi), maka lantainya dilapisi dengan pallet. Setiap pallet terdapat 45 kardus crown cork, dengan 5 tumpukan untuk setiap palletnya. Penumpukan crown cork di dalam gudang disusun berdasarkan sistem FIFO. Masuk dan keluarnya crown cork dari gudang dilakukan menggunakan forklift. Crown cork ini disuplai dari PT. Indonesia Multi Colour Printing (IMCP) dan PT. ATP.
b.      Botol
Botol merupakan bahan pengemas yang langsung kontak dengan produk. Botol yang digunakan terbuat dari bahan kaca yang tahan panas. Volume kemasan dalam botol untuk masing-masing produk berbeda. Volume untuk produk TBS adalah sebesar 220 ml. Sebelum botol digunakan untuk proses produksi, botol disimpan dalam gudang peti botol (PB). Supplier untuk botol TBS yaitu PT. Mulia Industrindo dan PT. Iglass.
c.       Krat
Krat terbuat dari plastik berwarna merah. Krat merupakan bahan pengemas yang tidak langsung kontak dengan produk, melainkan hanya berfungsi melindungi botol supaya tidak pecah ketika pengangkutan. Krat digunakan untuk memuat botol-botol baik botol kosong maupun botol isi. Satu krat memuat 24 botol. Selama krat masih dalam keadaan baik, krat tersebut masih terus dipakai.
b)      Rantai Suplai Hilir
Downstream (arah muara) supply chain meliputi semua aktivitas yang melibatkan pengiriman produk kepada pelanggan akhir. Dalam pengembangan bisnisnya, PT. Sinar Sosro telah mendistribusikan produknya ke seluruh penjuru Nusantara, melalui lebih dari 150 kantor cabang penjualan, serta beberapa Kantor Penjualan Wilayah (KPW). Selain mendistribusikan, kantor penjualan juga bertugas dalam penarikan kembali botol – botol kosong (returnable glass bottle).
Di bawah kantor penjualan, selanjutnya jalur distribusi memiliki tiga tingkat :
1.      Agen / Sub-distributor / Wholesaler yang dilingkungan Sinar Sosro disebut Dister.
2.      Sub-Wholesaler, yang sering juga disebut sub agen
3.      Retailer (pengecer) untuk tingkat Dister dikenal Dister Aktif (DA) dan Dister Pasif (DP). DA tidak hanya menunggu pembeli dating ke tempatnya, tapi juga mendistribusikan produk hingga tingkat pengecer. Sedangkan DP hanya menunggu pembeli datang ke tempatnya.
Di Indonesia, jumlah Dister terbanyak berada di Jakarta, mencapai 60 Dister. Adapun untuk level pengecer, Sinar Sosro menyegmentasikan dalam 7 segmen (dalam istilah mereka klasifikasi outlet) yaitu : kantin / kafe, lokasi makan (resto), street market (toko, warung, PKL), supermarket, hotel dan tempat hiburan, nstitusi (koperasi), dan end user. Diperkirakan jumlah gerainya mencapai lebih dari 600 ribu. Melalui jalur – jalur distribusi itulah produk Sinar Sosro dipasarkan hingga end user. Sepintas pola seperti ini terkesan sangat sederhana dan mudah ditiru, tetapi nyatanya kompetitor sangat sulit menerapkan pola seperti itu.
`           Adapun bagan pendistribusian PT. SINAR SOSRO dari Hulu ke Hilir sebagai berikut :















                                                        
Supply Chain Management dari Hulu ke Hilir

1.      Strategi Efisiensi melalui supli rantai pasokan
Seiring dengan berkembangnya sistem produksi, misalnya dengan adanya just in time (JIT), kecenderungan perusahaan untuk menerapkan strategi SCM sekarang berubah dengan memberikan penekanan lebih pada kecepatan pasokan dan ketepatan pasokan sesuai dengan jumlah yang akan diproduksi atau menekankan kepada efisiensi waktu dan biaya.
      PT. Sinar Sosro menerapakan SCM dengan sangat baik mulai dari pemilihan suplier dari tingkat hulu sampai tingkat hilir sampai pada penggunaan JIT. Pada setiap cabang perusahaan produksi disesuaikan dengan permintaan gudang distributor, sehingga tidak akan terjadi kelebihan produksi. Hal itu pula menjadi salah satu strategy perusahaan.
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
A.    Simpulan

Dari pembahasan diatas penulis dapat mengambil kesimpulan yaitu sebagai berikut :
1.      Strategi yang dilakukan PT. Sinar Sosro dalam memperoleh bahan baku untuk pembuatan produk minuman atau strategy supply chain sistem hulu yaitu terdiri dari :
a.       Teh kering dipasok dari PT Gunung Slamet
b.      Kemasan dipasok dari PT. Indonesia Multi Colour Printing (IMCP)
c.       Crown cork dipasok dari PT. ATP
d.      Botol dan krat dipasok dari PT. Mulia Industrindo dan PT. Iglass
2.      Strategi yang dilakukan PT. Sinar Sosro dalam  pendistribusian produk minumannya hingga sampai kepada konsumen atau melalui supply chain sistem hilir yaitu terdiri dari :
a.       Distributor
b.      Agen
c.       Retailer
d.      Konsumen




B.     Saran
PT. Sinar Sosro selaku salah satu perusahaan nasional Indonesia yang didirikan oleh orang Indonesia patut di apresiasi dalam kinerjanya. Kedepannya diharapkan PT. Sinar Sosro tetap dapat mempertahankan keunggunalannya di bidang produsen minuman teh dengan tetap mempertahankan dan meningkatkan strategi supply chain managementnya.



DAFTAR PUSTAKA


Anonim. 2010. Studi Kasus Strategi Bersaing pada PT. Sosro. Dalam http://aslam91.blogspot.com/2010/06/study-kasus-strategi-bersaing-pada-pt.html. (diakses tanggal 22 November 2014)
http://www.sosro.com. (diakses tanggal 21 November 2014)
http://www.wikipedia.com (diakses tanggal 22 November 2014)
http://id.wikipedia.org/wiki/Sinar_Sosro (diakses tanggal 23 November 2014)
Maisyara, Juliana. 2009. Proses Produksi Teh Botol Sosro di PT Sinar Sosro Ungaran. Laporan Kerja Praktek Program Studi Teknik Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Tidak Diterbitkan.